Rabu, 13 Januari 2016

Contoh Makalah tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN



KONSEKUENSI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN BAGI INDONESIA





Oleh :
Elly Wicaksono Jati
10741 / XII Otomotif 2 / 10


SMK Negeri 2 Pati
TAHUN AJARAN
2015 / 2016




I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Konsekuensi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Bagi Indonesia” ini, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat diseluruh alam.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kewirausahaan. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Ibu Atik S.Pd. selaku guru sekaligus pembimbing mata pelajaran Kewirausahaan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan-pembuatan makalah yang akan datang.








Pati, 05 Januari 2016




Elly Wicaksono Jati


















II

DAFTAR ISI

Halaman judul..................................................................................................................
1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
2
DAFTAR ISI...................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Permasalahan..............................................................................
B.     Rumusan Masalah................................................................................................
C.     Tujuan Makalah...................................................................................................

4
4
4
BAB II PEMBAHASAN ( Konsekuensi Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi Indonesia)
A.    Pengertian MEA.................................................................................................
B.     Pendapat ekonom...............................................................................................
C.     Konsekuensi dan Dampak MEA........................................................................
D.    Analisa Perspektif..............................................................................................


5
7
8
8
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan..........................................................................................................
B.     Saran................................................................................................................

9
9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
10












BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang telah dilakukan secara bertahap mulai KTT ASEAN di Singapura pada tahun 1992. Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan stabilitas  perekonomian di kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara ASEAN. Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal. Hal-hal tersebut tentunya dapat berakibat positif atau negative bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu dari sisi pemerintah juga dilakukan strategi dan langkah-langkah agar Indonesia siap dan dapat memanfaatkan momentum MEA.

B.   Rumusan Masalah
Masalah – masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang pengertian MEA, Konsekuensi, dan Dampak Masyarakat Ekonomi Asean bagi Bangsa dan Rakyat Indonesia. Karena Bangsa Indonesia mengikuti Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Apa yang dimaksud masyarakat ekonomi ASEAN ?
2.      Apa konsekuensi dan dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi Bangsa dan Rakyat Indonesia ?

C.   Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui :
1.      Apa yang dimaksud masyarakat ekonomi ASEAN
2.      Apa konsekuensi dan dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi Bangsa dan Rakyat Indonesia.






BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian MEA
MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomu ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan AEC atau ASEAN ECONOMIC COMMUNITY.
Awal mula MEA berawal pada KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada tanggal 1997 dimana para pemimpin ASEAN akhirnya memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi (ASEAN Vision 2020).
kemudian dilanjutkan pada KTT bali yang terjadi pada bulan Oktober pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN mengaluarkan pernyataan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA akan menjadi sebuah tujuan dari perilaku integrasi ekonomi regional di tahun 2020, ASEA SECURITY COMMUNITY dan beberapa komunitas sosial Budaya ASEAN  merupakan dua pilar yang tidak bisa terpisahkan dari komunitas ASEA. Seluruh pihak diharapkan agar dapat bekerja sama secara kuat didalam membangun komunitas ASEAN di tahun 2020.
Kemudian, selanjutnya pada pertemuan dengan Menteri Ekonomi ASEAN yang telah diselenggarakan di bulan Agustus 2006 yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia mulai bersepakat untuk bisa memajukan masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA dengan memiliki target yang jelas dan terjadwal dalam pelaksanaannya.
Di KTT ASEAN yang ke-12 di bulan Januari 2007, para pemimpin mulai menegaskan komitmen mereka tentang melakukan percepatan pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015 yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II, dan adanya penandatanganan deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2015 dan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu daerah perdagangan yang bebas barang, investasi, tenaga kerja terampil, jasa dan aliran modal yang lebih bebas lagi.
Ciri-ciri dan Unsur Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap integrasi ekonomi yang telah dianut didalam ASEAN Visi 2020 yang berdasarkan atas konvergensi kepentingan para negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas. Didalammendirikan masyarakat ekonomi ASEAN atau MEA, ASEAN mesti melakukan tidakan sesuai dengan pada prinsip-prinsip terbuka, berorientasi untuk mengarah ke luar, terbuka, dan mengarah pada pasar ekonomi yang teguh pendirian dengan peraturan multilateral serta patuh terhadap sistem untuk basis dari produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan regional yang ada disektor-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis, tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat kelembagaan mekanisme di ASEAn. Menjadi langkah awal dalam mewujudkan MEA atau MAsyarakat Ekonomi ASEAN.
Di saat yang sama, MEA akan dapat mengatasi kesenjangan pada pembangunan dan melakukan percepatan integrasi kepada negara Laos, Myanmar, VIetnam dan Kamboja lewat Initiative for ASEAN integration dan inisiatif dari regional yang lainnya.
Adapun bentuk kerjasamanya ialah
– Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas
– Pengakuan terkait kualifikasi profesional
– Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
– Memilik langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
– Meningkatkan infrastruktur.
– melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
– Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah.
– meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pentingnya digalakkannya perdagangan eksternal kepada ASEAN dan keperluan dalam komunitas ASEAN yang secara keseluruhan untuk tetap dapat menatap kedepan.
Adapun ciri-ciri utama MEA           
– Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif.
– Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata.
– Daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global
– Basis dan pasar produksi tunggal.
Ciri-ciri ini akan sangat saling berkaitan dengan kuat. Dengan memasukkan pada unsur-unsur yang paling dibutuhkan dari setiap masing-masing ciri-ciri dan mesti dapat memastikan untuk konsisten dan adanya keterpaduan dari unsur-unsur dan pelaksanaannya yang tepat dan bisa saling mengkoordinasi antara para pemangku kekuasaan atau kepentingan yang punya relevansi.

B.   Pendapat Ekonom

Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah berlaku sehingga perdagangan bebas yang mencakup barang dan jasa antar sesama negara anggota ASEAN tidak ada batasnya lagi.
Hal ini membawa dampak, terutama bagi pekerja ASEAN dalam bidang tenaga medis, arsitek, dokter gigi, perawat, akuntan, tenaga riset dan pariwisata yang kini dapat bekerja di negara ASEAN bila memiliki spesialisasi yang dibutuhkan.
Namun ekonom Kresnayana Yahya dari Universitas Airlangga menilai sebagian besar pekerja Indonesia belum siap.
"Di Indonesia sendiri, kerja jasa itu masih belum populer. Dalam arti penghargaannya, bukan hanya uang tapi pengakuannya juga belum sebesar itu," kata Kresnayana.
"Di Singapura dan Malaysia pariwisata itu contohnya sudah jadi main source of income (pemasukan utama). Indonesia masih sangat kecil. Karena itu, profesional dalam bidang ini juga masih sangat terbatas," jelas Kresnayana Yahya.
Tapi menurut staf ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofyan Wanandi, masyarakat tidak perlu khawatir.
Image copyright Getty Image caption Delapan bidang jasa akan bersaing dengan adanya MEA.
"Kita tidak melihat itu sebagai tantangan dan saingan Indonesia. Karena mereka (pekerja ASEAN) ini menurut saya tidak mungkin masuk ke Indonesia dengan suatu yang namanya hasil yang berkurang kan," anggap Sofyan.
"Orang-orang mereka yang lebih pintar itu kan tentu tidak mau bekerja di tempat yang mereka lebih murah dibayar," tambah Sofyan.

Agar pekerja Indonesia tidak kalah bersaing, ekonom Kresnayana Yahya mengatakan para pekerja harus pandai membekali diri dengan aneka keterampilan seperti berbahasa asing terutama bahasa Inggris, dan mengikuti berbagai pelatihan.
Dia pun berpendapat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bisa menjadi kesempatan emas bagi profesional Indonesia untuk mendapatkan pengalaman bekerja di luar negeri mulai dari level staf, supervisor, manajer hingga direktur.
"Asal orang Indonesia tidak merasa terlalu homy (nyaman di rumah atau negara sendiri) dan malas berusaha," tuturnya.
Selain itu, Kresna juga berpesan bahwa pemerintah daerah harus lebih banyak mengembangkan sektor jasa agar tenaga kerja Indonesia memiliki banyak pengalaman di bidang jasa sehingga siap bekerja di luar negeri.
Masyarakat Ekonomi ASEAN dibentuk oleh para pemimpin ASEAN untuk membentuk sebuah pasar tunggal di Asia Tenggara.
Harapannya, agar ASEAN dapat menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
C.   Konsekuensi dan Dampak MEA
                                                   
Gambaran karakteristik utama MEA adalah pasar tunggal dan basis produksi; kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; kawasan dengan pembangunan ekonomi yang adil; dan kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global. Dampak terciptanya MEA adalah terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Konsekuensi atas kesepakatan MEA yakni dampak aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal.
.Dari karakter dan dampak MEA tersebut di atas sebenarnya ada peluang dari momentum MEA yang bisa diraih Indonesia. Dengan adanya MEA diharapkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Salah satunya pemasaran barang dan jasa dari Indonesia dapat memperluas jangkauan ke negara ASEAN lainnya. Pangsa pasar yang ada di Indonesia adalah 250 juta orang. Pada MEA, pangsa pasar ASEAN sejumlah 625 juta orang bisa disasar oleh Indonesia. Jadi, Indonesia memiliki kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar yang lebih luas. Ekspor dan impor juga dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah. Tenaga kerja dari negara-negara lain di ASEAN bisa bebas bekerja di Indonesia. Sebaliknya, tenaga kerja Indonesia (TKI) juga bisa bebas bekerja di negara-negara lain di ASEAN.
Dampak Positif lainnya yaitu investor Indonesia dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Begitu pula kita dapat menarik investasi dari para pemodal-pemodal ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat dan para professional akan semakin meningkatakan tingkat skill, kompetansi dan profesionalitas yang dimilikinya.
Namun, selain peluang yang terlihat di depan mata, ada pula hambatan menghadapi MEA yang harus kita perhatikan. Hambatan tersebut di antaranya : pertama, mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, di mana hingga Febuari 2014 jumlah pekerja berpendidikan SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia. Kedua, ketersediaan dan kualitas infrastuktur masih kurang sehingga mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa. Menurut Global Competitiveness Index (GCI) 2014, kualitas infrastruktur kita masih tertinggal dibandingkan negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. .Ketiga, sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi. Keempat, keterbatasan pasokan energi. Kelima, lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor, dan sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia. Apabila hambatan-hambatan tadi tidak diatasi maka dikhawatirkan MEA justru akan menjadi ancaman bagi Indonesia. 

D.   Pandangan Perspektif

Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak akan bisa menyelesaikan kontradiksi kapitalisme, tetapi justru akan semakin mempertajamnya. Terlebih karena MEA dibentuk justru ketika kapitalisme sedang memasuki krisisnya yang paling dalam, berbeda dengan Uni Eropa yang dibentuk pada masa kebangkitan ekonomi kapitalisme. Mimpi basah kaum kapitalis Asia Tenggara akan sebuah pasar bebas yang sebebas-bebasnya akan terbentur pada realita kapitalisme yang pahit, dan justru akan menciptakan situasi politik yang meledak-ledak seperti di Yunani, cepat atau lambat.
BAB III
PENUTUP

A.   Simpulan
Masyarakat Ekonomi ASEAN ini memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah kita bisa mencari pekerjaan atau berdagang di Kawasan ASEAN dengan lebih mudah. Tetapi konsekuensinya adalah kita dituntut memiliki kompetensi yang mumpuni dan memiliki sertifikat keahlian, hal inilah yang mungkin menyulitkan rakyat Indonesia, karena Indonesia memiliki rakyat yang heterogen, dan banyak yang berada dikalangan menengah kebawah.

B.   Saran
Masyarakat Indonesia harus bisa mengikuti perkembangan ini, jangan menjadi orang yang apatis. Dan bangsa Indonesia bisa melakukan pelatihan keterampilan secara gratis kemudian dilakukan sertifikasi keahlian.

























DAFTAR PUSTAKA
http://pengertian.website/pengertian-mea-dan-ciri-ciri-masyarakat-ekonomi-asean/

1 komentar: