Kamis, 07 April 2016

Makalah elektronik power steering ( EPS )



MAKALAH
ELEKTRONIK POWER STEERING



DISUSUN OLEH
ELLY WICAKSONO JATI
XII OTOMOTIF 2
10741

SMKN 2 PATI
2015/2016


I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Elektronik Power Steering” ini, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat diseluruh alam.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kewirausahaan. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Sayrifudi S.Pd. selaku guru sekaligus pembimbing mata pelajaran Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan-pembuatan makalah yang akan datang.








Pati, 05 Januari 2016




Elly Wicaksono Jati


















BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang

Elektronik power steering diciptakan sebagai bentuk penyempurnaan dari hidraulis power steering yang kurang efisien. Sistem power steering  hidraulis memperbesar konsumsi bbm kendaraan. Kebutuhan energi untuk sistem itu dalam beroperasi, lebih besar dari penggunaan AC mobil. Malah sistem hidraulis berada pada posisi ketiga untuk kerugian mekanis yang dialami mobil ketika bergerak. Posisinya di bawah kerugian akibat hambatan udara dan gesekan dengan jalan.
Dalam hal perawatan pun didesain menjadi free maintenance dan tidak bikin repot lagi seperti model konvensional,” tutur Iwan Abdurachman, technical trainee PT Toyota Astra Motor. Karena bebas perawatan, EPS ini jarang ditengok. Problem yang terjadi juga tidak dikenali. Bahkan baru paham setelah kejadian.

B.    Rumusan Masalah

Masalah – masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang pengertian EPS, model, komponen dan cara kerja Elektronik Power Steering. Karena banyak mobil yang menggunakan EPS. Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Apa yang dimaksud Elektronik Power Steering ?
2.      Apa saja model EPS ?
3.      Apa saja komponen di dalam sistem elektronik power steering ?


C.    Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui :
1.      Apa yang dimaksud Elektronik Power Steering
2.      Apa saja model EPS
3.      Apa saja komponen di dalam sistem elektronik power steering



















II
DAFTAR ISI

Halaman judul

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakan
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Elektronik Power Steering
B.     Model Elektronik Power Steering
C.     Cara Kerja Elektronik Powerr Steering
D.    Perawatan Elektronik Power Steering
E.     Masalah Pada Elektronik Power Steering



BAB II PENUTUPAN
A.    Simpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA



























BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pengertian Elektronik Power Steering
Electric Power Steering ( EPS ) merupakan salah satu teknologi dibidang otomotif yang sangat memberikan kemudahan bagi para pengguna kendaraan.  Teknologi ini membantu meringankan putaran kemudi yang bertujuan meningkatkan efisiensi kerja kendaraan dengan melakukan perubahan proses kerja power steering. Perubahan ini mengalihkan sistem hidraulis ke elektrik.
Alasannya sederhana. Sistem power steering  hidraulis memperbesar konsumsi bbm kendaraan. Kebutuhan energi untuk sistem itu dalam beroperasi, lebih besar dari penggunaan AC mobil. Malah sistem hidraulis berada pada posisi ketiga untuk kerugian mekanis yang dialami mobil ketika bergerak. Posisinya di bawah kerugian akibat hambatan udara dan gesekan dengan jalan.
Di era 1990-an, fitur power steering hanya hadir pada mobil-mobil mewah yang beredar di Indonesia. Atau menjadi fitur tambahan pada mobil yang lebih terjangkau. Kala itu, sistem power steering yang digunakan adalah jenis hidraulis. Namun beberapa tahun belakangan ini, produsen kendaraan melakukan pengembangan sistem yang membantu meringankan putaran kemudi itu. Honda Motor Co., menjadi pabrikan mobil pertama yang mengembangkan dan menggunakan Electric Power Steering (EPS) untuk mobil massalnya yakni pada Honda Acura NSX pada 1993.
Dalam hal perawatan pun didesain menjadi free maintenance dan tidak bikin repot lagi seperti model konvensional,” tutur Iwan Abdurachman, technical trainee PT Toyota Astra Motor. Nah karena bebas perawatan, EPS ini jarang ditengok. Problem yang terjadi juga tidak dikenali. Bahkan baru paham setelah kejadian.

B.   Model Elektronik Power Steering
1.     Fully Electric.
      Artinya motor listrik bekerja langsung dalam membantu gerakan kemudi. Baik yang letaknya menempel pada batang kemudi, seperti padaToyota Yaris dan Vios. Juga yang letaknya menempel pada rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun dan Swift. Bahkan pada generasi awal yang diterapkan Mazda Vantrend lansiran 1995 ataupun Toyota Crown keluaran 2005, di tempatkan pada gearbox steering.

2.     Semi Electric.
     Putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan untuk mendorong hidraulis. Ini sebagai pengganti pompa power steering yang menempel di mesin dan diputar oleh sabuk V-belt. Misalnya seperti pada Chevrolet Zafira danMercedes Benz A-Class. Perangkat EPS yang digunakan tentunya tidak lagi menempel pada mesin. Namun masih mengandalkan minyak untuk meringankan gerak setir. Biasanya perangkat ini juga masih menggunakan slang tekan dan slang balik dari minyak.Perusahaan yang memproduksi EPS adalah Koyo, NSK, Delphi, Showa, Visteon dan ZF Freidrichshafen AG. Power steering hidraulis membuat mobil lebih boros BBM hingga sekitar 1,07 km/l.

C.   Cara Kerja Elektronik Power Steering

1.  Setelah kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by. Seketika itu pula, indikator EPS pada panel instrumen menyala.
2.     Begitu mesin hidup, maka Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir.
1.  Torque Sensor Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Dan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya.
2.  Dengan dua informasi itu, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.
3.  Vehicle Speed Sensor bertugas menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module. Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja.

     Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrument akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya ia juga menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir melalui batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.

D.   Perawatan Elektronik Power Steering
Sebagai komponen yang relatif tanpa perlu lagi melakukan perawatan. Umumnya sebatas melakukan perawatan pada komponen luar rangkaian motor elektrik. Pasalnya, parts pengganti seperti dinamo, sensor dan komponen kecil lainnya belum dijual di pasaran. Jika terjadi kerusakan, umumnya harus mengganti satu rangkaian. Misalnya model steer column yang tergabung dengan dinamo atau dengan racksteer.
Walau komponen tersebut didesain tidak mudah rusak. “Sebaiknya air jangan masuk ke motor elektrik. Seperti saat cuci mobil. Terutama buat yang letaknya tergabung dengan racksteer atau di kolong mobil,” beber Rachmansyah Nasution.
Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,” pesannya.
Sekring EPS yang umumnya tertancap dalam kotak sekring dalam kabin mesin perlu diperiksa juga. Biar enggak bermasalah, bisa semprot dengan cairan sejenis pembersih atau contact cleaner. Atau diganti setelah tampak kendur.
Selain itu, komponen penunjang lain seperti karet boot steer dan joint steer bisa dirawat seperti biasa. Jika tampak sobek hingga getas pada sistem semi electric artinya perlu penggantian segera. Jika joint steer dan bagian tie rod mulai oblak artinya perlu penggantian juga seperti merawat Power Steering biasa saja.

E.    Masalah pada Electronik Power Steering
                Permasalahan yang ditemukan dalam sistem EPS tentu macam-macam. Jika berat seperti yang dirasakan Firman, biasanya disebabkan karena suplai arus ke dinamo yang tidak normal. Sebagai tanda ada problem, lampu indikator EPS umumnya akan menyala. Setelah lampu menyala, sistem EPS secara otomatis akan tidak berfungsi alias terasa berat diputar.
Mendeteksi problem perlu menggunakan alat khusus. Pada bengkel resmi sudah pakai alat scan untuk mendiagnosa secara elektronik. Namun paling mudah bisa dilakukan sendiri dengan cara memeriksa kondisi sekring. Pastikan kondisi sekring tidak longgar, korosi hingga putus dalam boks sekring pusat yang letaknya dalam ruang mesin. Kemungkinan kerusakan terjadi pada komponen lain yang harus diperiksa oleh bengkel. Baik pada bagian soket penghubung, modul, dinamo ataupun sensor setir dan sensor kecepatan
BAB III
PENUTUP

A.   Simpulan
Elektronik Power Steering merupakan pengembangan dari sistem Hidraulik Power Steering. Lebih hemat bahan bakar karena sistem EPS menggunakan listrik sebagai energi penggeraknya.

B.   Saran
Lebih baik menggunakan sistem EPS, karena sistem ini tidak menggunakan putaran mesin sebagai sumber penggeraknya. Jadi sistem ini lebih efisien untuk pemakaian bahan bakar.
Tetap melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala, walaupun sistem ini lebih bebas perawatan.


DAFTAR PUSTAKA

http://giskapuas.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-elektrik-power-steering-eps.html

0 komentar

Posting Komentar