Sabtu, 14 Januari 2023

Fatty Liver - Perlemakan Hati, Segera Kenali, Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya

Fatty liver merupakan salah satu penyakit yang sering dikenal dengan penyakit hati berlemak. Berdasarkan riset di negara Indonesia lebih dari 2 juta per tahun menjadi korban dari penyakit fatty liver. Fatty liver masuk ke dalam salah satu kondisi kronis yang korbannya dapat bertahan dengan jangka waktu yang tidak lama, dan penderitanya membutuhkan diagnosis medis untuk menangani penyakit tersebut. Kondisi Fatty liver biasanya tidak memberikan gejala yang signifikan, namun sekali fatty liver memberikan gejala akan berdampak pesat bagi tubuh manusia. Gejala fatty liver juga sering disalah artikan oleh masyarakat bahwa fatty liver dengan penyakit lambung adalah hal yang serupa, namun jelas keduanya memiliki perbedaan. 

Fatty liver disebabkan oleh kadar lemak yang mengalami penumpukan. Makanan yang menimbulkan lemak akan diproses dan kemudian tersimpan di dalam hati, jika lemak yang masuk dan disimpan dalam hati terlalu berlebihan, maka yang terjadi adalah penumpukan lemak di hati dan memberikan dampak timbulnya penyakit fatty liver. Kondisi penumpukan lemak jika terus dibiarkan dan dianggap hal yang sepele, maka akan menimbulkan peradangan dan kerusakan dalam hati, sehingga fungsi dari hati sendiri akan terganggu dan tidak berjalan optimal. Pada umumnya fungsi hati yaitu mampu memproses makanan serta minuman dan berguna untuk menyaring zat berbahaya dari dalam darah.

Fatty liver dalam dunia kesehatan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu yang pertama fatty liver alkoholik, kondisi fatty liver jenis alkohol biasanya terjadi kepada orang-orang yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol yang melampaui batas normal. Kemudian untuk jenis yang kedua adalah fatty liver non alkoholik, yang mana faktor terbesar dari fatty liver ini ialah keturunan atau genetik keluarga. Namun kedua faktor tersebut tidak menjadi acuan fatty liver ini hingga di tubuh manusia, karena fatty liver juga disebabkan dari beberapa faktor lain yang mendorong penumpukan lemak di hati, seperti sebagai berikut: 

1. Obesitas 

Obesitas merupakan salah satu kondisi yang berhubungan dengan lemak dalam tubuh yang terlalu berlebih yang kemudian akan menyebabkan risiko masalah kesehatan, salah satunya yaitu fatty liver, yang mana kondisi ini juga menjadi kondisi yang umum dialami banyak masyarakat Indonesia. 

2. Malnutrisi

Malnutrisi juga sering disebut malagizi yaitu kondisi kurangnya nutrisi dalam tubuh, malnutrisi ini juga disebabkan karena pola makanan yang buruk, kondisi pencernaan yang tidak stabil, dan penyakit lainnya. Kondisi ini dialami sekitar 150 ribu pertahun di Indonesia. 

3. Hipotiroid 

Kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormone tiroid yang memadai disebut sebagai hipotiroid, kondisi ini dapat mempengaruhi sistem kerja jantung, seluruh aspek metabolisme, dan suhu tubuh serta menyebabkan fatty liver semakin berkembang. Indonesia menjadi salah satu negara yang lebih dari 2 juta mengalami hipotiroid.

4. Kadar kolesterol jahat 

Kolesterol jahat atau LDL ini adalah kondisi yang memberi dampak penumpukan di dinding pembuluh darah arteri sehingga terjadinya penyempitan. 

5. Resistensi insulin atau diabetes tipe 2 

Resistensi insulin atau diabetes tipe 2 menjadi salah satu pendorong fatty liver terjadi. Resistensi yang terjadi terhadap hormone insulin mengakibatkan bertambahnya kadar gula darah. 

Pengidap fatty liver tidak disertai gejala yang spesifik karena gejala ini biasanya akan muncul ketika hati sudah mengalami pembengkakan dan peradangan yang cukup parah, sampai pada kondisi penyakit sirosis. Bentuk peradangan dari fatty liver ini ialah timbulnya rasa yang tidak nyaman di ulu hati, muntah, mual, kondisi perut yang kembung, dan kurangnya nafsu makan akibat tidak nyamannya kondisi perut, terdapat beberapa gejala yang menandakan individu perlu untuk segera konsultasi kesehatan kepada dokter, yaitu sebagai berikut: 

1. Hati membengkak 

Tanda yang terjadi ialah hati mengalami pembengkakan, pembengkakan ini dapat terdeteksi jika melakukan pemeriksaan fisik ke tenaga medis. 

2. Nyeri perut 

Kondisi individu terasa nyeri dibagian perut inilah yang sering disamakan dengan kondisi sakit lambung, penyakit lambung ini biasanya terjadi di perut bagian kiri, sedang fatty liver lebih ke ulu hati. Fatty liver ini juga memberikan efek yang besar terhadap berat badan dan mudah merasa kelelahan. 

Fatty liver menjadi bagian penyakit yang tidak terlepas dari negara berkembang ini, perlu adanya penanganan khusus yang mampu mengendalikan individu agar melek terhadap potensinya untuk senantiasa menjaga kondisi tubuh, Hingga saat ini tidak ada penangan yang atau pengobatan dalam menyembuhkan penderita fatty liver, oleh karenanya perlu untuk individu menjaga pola gaya hidup agar penyakit ini tidak lagi parah, dan menimbulkan komplikasi sirosis. Penderita fatty liver akan ditinjau lebih lanjut mengenai kebiasaan dalam mengkonsumsi minuman yang memiliki kandungan alkohol yang tinggi, yang kemudian akan dianjurkan untuk mengurangi secara perlahan dan mampu menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Individu penderita fatty liver juga akan diberikan saran oleh tenaga medis untuk senantiasa menjaga kadar kolesterol dan kadar gula darah yang ada dalam tubuh. seorang pengidap fatty liver juga harus selalu menjaga kondisi berat badan agar tetap ideal dengan cara berolahraga secara teratur yang dapat menggunakan sistem satu hari 30 menit. 

Sebagai tenaga medis juga akan memberikan beberapa saran mengenai apa saja yang bisa dikonsumsi untuk menyembuhkan fatty liver, yang berupa dengan mengkonsumsi ayam ataupun ikan dibanding dengan konsumsi daging merah, serta beberapa makanan berupa sayur sayuran, buah, biji-bijian dan kacang. Ketika penderita fatty liver sudah mengalami beberapa gejala yang cukup serius program vaksinasi hepatitis A maupun hepatitis B juga sangat diperlukan karena berguna untuk melindungi sistem tubuh dari berbagai virus yang menimbulkan kerusakan organ hati, dan yang paling penting dilakukan yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah gangguan dan perlu mendetail melihat gejala fatty liver sehingga tidak memberikan penanganan atau kewaspadaan yang salah atau tidak sesuai. Penanganan fatty liver dari model obat-obatan belum mendapatkan hasil karena masih dalam proses penelitian. Perlemakan hati jika tidak ditanggulangi dengan penanganan khusus, maka akan sampai pada penyakit sirosis, yang bisa diobati dengan menggunakan sistem operasi, dan jika kondisi sirosis sampai menimbulkan gagal hati, perlu adanya transplantasi hati yang cocok. 

Kondisi perlemakan hati atau fatty liver ini juga perlu dikonsultasikan kepada dokter jika mengalami beberapa tanda maupun gejala yang sesuai dan dianggap mengkhawatirkan, karena fatty liver jika tidak diketahui sejak dini bisa berakibat fatal. Fatty liver memang tidak menimbulkan tanda awal yang serius, namun sebanyak 7% hingga 30% orang mengidap fatty liver akan bertambah parah jika tidak dicegah sedarai dini. Hasil riset data yang diperoleh di Cleveland clinic, penyakit ini memiliki perkembangan tiga tahap, yaitu peradangan, fibrosis, dan paling parah komplikasi hati, yang telah ketiga tahapan terlampaui akan memblokir segala fungsi hati secara penuh. 


0 komentar

Posting Komentar